Rabu, 04 Januari 2012

Makanan Manis Bisa ...? -->

| | 0 comment

Jakarta - Makan permen, es krim, cokelat atau makanan manis lainnya dipercaya bisa menghilangkan stres dan membuat suasana hati senang. Ternyata, ada fakta yang lebih menarik dari itu.
Para peneliti di University of North Dakota menemukan, selera wanita pada makanan tertentu berkaitan langsung dengan bagaimana dia dipandang oleh orang-orang di sekitarnya, terutama pria. Apa artinya?
Berdasarkan hasil penelitian yang dikutip dari Genius Beauty, pecinta makanan manis seperti permen dan cake dilihat sebagai orang yang lebih ramah, ceria dan optimis di mata lawan jenisnya ketimbang orang yang menyukai jenis makanan lain. Menurut salah satu penulis penelitian Profesor Brian Meier, setiap harinya manusia merasakan rasa pahit; manis; asam; pedas atau asin.
Brian menjelaskan lebih lanjut, jenis-jenis rasa dari makanan bisa memengaruhi mood dan karakter seseorang. Selama riset, para responden dipersilahkan untuk memilih makanan yang mereka sukai. Para peneliti pun mengobservasi lebih mendalam pada responden yang memilih sebatang cokelat atau kraker.
Setelah riset selesai, ditemukan bahwa responden yang memilih makanan manis, lebih terbuka dalam berkomunikasi, lebih ramah dan mau membantu orang lain. Sementara di mata pria, wanita yang menyukai makanan manis dianggap lebih perhatian, penyayang dan bisa menjadi calon istri yang potensial.
Perlu diketahui, hal tersebut merupakan hasil penelitian awal sehingga belum bisa disimpulkan apakah pilihan rasa tertentu ada kaitannya langsung dengan tipe karakter seseorang. Profesor Brian dan timnya juga belum bisa memastikan apakah wanita bisa berubah jadi lebih ramah setelah mengonsumsi makanan manis.
Lebih lanjut, penelitian tersebut juga belum bisa menunjukkan bagaimana karakter responden yang memilih makanan dengan rasa selain manis. Penelitian pun diperkirakan masih akan berlanjut untuk mengetahui fakta-fakta lain yang mungkin muncul.
Read more...

Orang Bisa Berubah Gara-Gara Ini -->

| | 0 comment

KOMPAS.com - Kebiasaan memainkan video games bertema kekerasan diduga kuat dapat mengubah perubahan di area otak yang mengendalikan emosi. Meski perubahan ini bersifat sementara, tetapi hal ini ikut memicu perilaku agresif.
Hasil pemindaian otak terhadap 11 orang pria muda yang bermain video games bertema kekerasan selama 10 jam dalam satu minggu, menunjukkan adanya penurunan aktivitas di area otak yang berkaitan dengan perhatian dan pengambilan keputusan. Hal ini juga akan memicu sikap agresif.
Para pria yang terlibat dalam penelitian ini sebelumnya sangat jarang memainkan video gameskekerasan. Pada akhir penelitian, setelah selama 7 hari mereka diminta menonton dan memainkanvideo games, para peneliti memindai aktivitas otak mereka.
Hasilnya diketahui adanya perubahan aktivitas pada otak mereka. "Namun belum diketahui efeknya jika kebiasaan main video games dilakukan selama bertahun-tahun lamanya," kata Vincent Mathews, salah seorang peneliti.
Tetapi menurut Michael Lipton, peneliti dari Albert Einstein College of Medicine, hasil penelitian tersebut masih sangat awal. 
"Sudah cukup banyak studi yang menunjukkan dampak paparan lingkungan terhadap perilaku seseorang. Memang akan tampak perubahan pada aktivitas otak tetapi biasanya sementara," katanya.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang dampak video games dalam perilaku seseorang, Lipton dan timnya kini berencana untuk melakukan penelitian lanjutan.


Read more...

Search

WELCOME...

welcome...this is my world... you can enjoy this blog with my interesting post... :D
..selamat menikmati *hlo?

aLhaMduLiLLah yaa... :D

Followers

this is me!!!

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
my world is your world... this world can bring you, to go to teenage dream... :D

PaLing PoP deh...

Please Look at this :