Selasa, 22 November 2011

Paragraf Narasi

| |

Pengertian Paragraf Narasi
Paragraf Narasi adalah paragraf yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa secara kronologis (dalam kesatuan waktu tertentu) dengan mengutamakan adanya tindak-tanduk (perbuatan aktif) dari tokoh disertai ilustrasinya. Penulis berusaha membawa pembaca larut dalam cerita sehingga seolah-olah mereka elihat dan mengalamisendiri perstiwa tersebut.

1. Ciri-Ciri Paragraf Narasi
Menurut Keraf (2000 : 136)
§  Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
§  Dirangkai dalam urutan waktu.
§  Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
§  Ada konfiks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003 : 31) sebagai berikut:
§  Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
§  Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
§  Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
§  Memiliki nilai estetika.
§  Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemikakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.

Secara umum paragraf narasi mempunyai beberapa ciri berikut ini :
1)       Menguraikan atau mengisahkan suatu peristiwa.
2)     Menyajikan atau membangun alur.
3)      Mengutamakn faktor kronologis atau waktu.
4)     Menggali sumber ide dari kejadian nyata atau pegembangan imajinasi (fiktif)
Oleh karena itu, tidak semua topik dapat dikembangkan menjadi paragraf narasi. Hanya topik yang sesuai dengan ciri-ciri tersebut yang dapat dikembangkan menjadi paragraf narasi.

2. Pola Paragraf Narasi
Pola pengembangan paragraf narasi dapat ditinjau dari dua segi, yaitu berdasarkan jenis kronologi yang digunakan dan berdasarkan sumber ide penulisannya.

1)   Berdasarkan Jenis Kronologi
Berdasarkan jenis kronologinya, paragraf digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

a)   Paragraf Narasi Kronologis Waktu
Paragraf ini disusun dengan mengutamakan tinjauan pada urutan waktu terjadinya peristiwa. Penulis menyajikan cerita sejak awal hingga akhir dengan alur lurus (plot linear) tanpa ada kejutan. Hal itu akan mengakibatkan paragraf menjadi tidak menarik atau membosankan. Contohnya berikut ini :
Pada pagi buta, saat matahari masih jauh tersembunyi, ia sudah berangkat menuruni bukit dengan sebakul sayuran di punggungnya. Dengan harapan ketika matahari terbit sudah bertemu dengan pedagang di pasar. Tidak banyak yang diharapkan, beberapa lembar ribuan cukup untuk keperluan hari itu. Tanpa menghiraukan kelelahannya, ketika matahari mulai naik, ia menuju ladang dan baru pulang bersama hasil panennya menjelang sore.

b)   Paragraf Narasi Kronologis Peristiwa
Paragraf ini disusun dengan mengutamakan urutan penting atau menariknya peristiwa, mendahulukan kejadian penting sebagai kejutan, baru dilanjutkan ke hal-hal yang kurang penting sebagai penjelasan. Contohnya berikut ini :
Akhirnya bom itu meledak dan menghancurkan perkampungan mereka. Semua hancur berkeping tanpa sisa. Tidak ada lagi benda atau bangunan yang masih utuh. Suasana hening dan sunyi, seperti tanpa kehidupan. Hanya asap yang masih mengepul dimana-mana. Tidak satu pun manusia yang masih hidup tampak di tempat itu. Suasana hening kian mencekam saat tercium kematian.

2)   Berdasarkan Sumber Ide
Sementara, berdasarkan sumber idenya, paragraf narasi dikelompokkan sebagai berikut :

a)   Paragraf Narasi Ekspositoris
Paragraf narasi ekspositoris adalah paragraf narasi yang menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian berdasarkan penalaran. Penulis bertujuan menambah pengetahuan pembaca melalui uraian perisiwa yang disajikan. Narasi ekspositoris digolongkan mejadi  dua, yaitu sebagai berikut :

1.    Narasi Ekspositoris Umum
Paragraf ini disusun berdasarkan peristiwa yang sudah biasa terjadi, sering atau berulang-ulang terjadi. Contohnya berikut ini :
Seperti biasa Ibu bangun pagi-pagi sekali. Sehabis salat subuh bersama Ayah. Ibu mulai sibuk di dapur menyiapkan sarapan pagi. Pertama-pertama beliau merebus air ntuk membuat susu dan teh. Lalu, mencuci beras dan memasukkannya ke rice cooker. Selain itu, memotong sayuran dan meracik bumbu. Suara penggorengan mulai terdengar . Aroma masakan Ibu mulai tercium.

2.    Narasi Ekspositoris Khusus
Paragraf ini disusun berdasarkan kejadian istimewa yang dialami seseorang atau masyarakat. Peristiwa tersebut mungkin hanya terjadi satu kali dalam kehidupan seseorang sehingga tidak pernah terulang pada kesempatan berikutnya. Contohnya berikut ini :
Hari itu, Ais merasa tidak tenang dan gelisah. Semua pelajaran di sekolah tidak ada yang masuk dalam pikirannya. Ketika bel berbunyi tanda peajaran hari itu berakhir. Ais langsung mengemasi peralatan sekolahnya dan buru-buru pulang. Sesampainya di depan rumah, Ais tampak kaget. Rumahnya penuh dengan orang. Dengan keheranan, Ais masuk ke dalam rumah. “Sabar ya, Ais.”  kata seorang sanak saudaranya. “Ada apa, Tante?” balasnya bertanya. Orang yang dipanggilnya Tante kemudian mengantarya masuk ke dalam kamar ibunya. Di dalam kamar itu telah terbujur di atas tempat tidur tak bergerak. Seketika Ais jatuh pingsan.

b)   Paragraf Narasi Sugestif
Paragraf narasi sugestif adalah paragraf narasi yang menguraikan suatu kejadian berdasarkan khayalan (imajinasi). Penulis berusaha member makna atas peristiwa atau kejadian pengalama atau pelajaran dalam kehidupan. Paragraf ini sering ditemukan dalam cerita rekaan, seperti cerpen, novel, atau roman. Contohnya berikut ini :
Demikianlah ia berpikir-pikir pada suatu petang, ketika matahari hampir terbenam. Tatkala ia duduk di kebun, yang di belakang rumah mereka, sedang anaknya yang laki-laki bermain di tempat itu. Mariamin yang berumur dua belas tahun itu sedang mengerjakan pelajaran yang dibawanya dari sekolah. Tampaklah anaknya mengambil sepotong kayu hendak memukul kupu-kupu yang hinggap pada sekuntum bunga melati. Akan tetapi, dengan sebentar itu juga ia berlari, lalu menangkap tangan anaknya.

0 comment:

top

Posting Komentar

Search

WELCOME...

welcome...this is my world... you can enjoy this blog with my interesting post... :D
..selamat menikmati *hlo?

aLhaMduLiLLah yaa... :D

Followers

this is me!!!

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
my world is your world... this world can bring you, to go to teenage dream... :D

PaLing PoP deh...

Please Look at this :